공지사항

HOME >참여마당 > 공지사항
공지사항

Four Ways You Can BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam Ke Dunia Sensasi Dan…

페이지 정보

작성자 Rosario 작성일24-03-23 02:01 조회1,757회 댓글0건

본문

BDSM: Sebuah Pengantar Mendalam ke Dunia Sensasi dan Kontroversi




BDSM, singkatan dari Bondage, Dominance/Discipline, Submission/Sadism, dan Masochism, merupakan subkultur yang telah menjadi subjek pro kontra dan penelitian selama bertahun-tahun. Dengan akarnya yang kuno dan berkembang menjadi fenomena adat istiadat yang rumit, BDSM memunculkan berjenis-jenis respons dari masyarakat umum, mulai dari penolakan total hingga pemahaman yang mendalam.


N-1BD8dOz30Sejarah BDSM: Dari Kuno Sampai Modern

BDSM bukanlah fenomena baru. Praktik-praktik seperti perbudakan, sanksi fisik, dan permainan kekuasaan telah ada dalam sejarah manusia semenjak zaman kuno. Sebagai model, dalam kebudayaan Romawi kuno, relasi dominasi dan submisi tak jarang kali terjadi dalam format perbudakan seksual. Padahal bermacam praktik ini mempunyai akar sejarah yang panjang, istilah BDSM sendiri baru timbul pada abad ke-20.

Pada permulaan abad ke-20, contoh-figur seperti Marquis de Sade, seorang penulis Prancis yang familiar dengan karya-karyanya yang kontroversial, memberikan kontribusi besar kepada pemahaman permulaan perihal konsep-konsep yang berkaitan dengan BDSM. Selain itu, di era yang sama, lingerie Sigmund Freud mempersembahkan konsep sadisme dan masokisme sebagai komponen dari teori psikoanalisisnya.

Perkembangan lebih lanjut dari subkultur ini terjadi pada tahun 1950-an dan 1960-an di Amerika Serikat, dikala komunitas-komunitas rahasia mulai terbentuk di sekitar praktik-praktik BDSM. Selama periode ini, para pelaku BDSM mulai merumuskan kode etik dan hukum-hukum yang memandu praktik-praktik mereka, serta menyampaikan konsep-konsep seperti \"Safe, Sane, and Consensual\" (SSC) dan \"Risk-Aware Consensual Kink\" (RACK), yang menekankan pentingnya keselamatan dan persetujuan dalam seluruh interaksi BDSM.

Konsep-Konsep Dasar dalam BDSM

1. Bondage: Yakni praktik mengikat atau mengontrol gerakan seseorang mengaplikasikan tali, rantai, atau bahan lainnya. Tujuan dari bondage bisa bervariasi, mulai dari estetika dan eksplorasi sensual hingga permainan kekuasaan.

2. Dominance and Submission (D/s): D/s melibatkan dinamika kekuasaan di antara pasangan, di mana satu pihak mengambil peran dominan (dom) sementara yang lainnya menjadi submisif (sub). Ini melibatkan regulasi-undang-undang yang disepakati dan permainan kekuasaan yang konsensual.

3. Sadism and Masochism (S&M): Sadisme ialah kepuasan seksual yang didapat dari menyakiti atau mendominasi orang lain, sementara masokisme yakni kepuasan dari menerima rasa sakit atau penderitaan. Dalam konteks BDSM, kedua konsep ini bisa dijelajahi dengan persetujuan dan batasan yang terang.

4. Consent: Persetujuan merupakan pilar utama dalam praktik BDSM. Segala perbuatan wajib didasarkan pada kesepakatan yang terang dan diberikan secara sukarela oleh seluruh pihak yang terlibat. Persetujuan ini seharusnya bebas dari paksaan, tekanan, atau manipulasi.

Kontroversi dan Penafsiran Kepada BDSM

Meski praktik-praktik BDSM telah berkembang dan diterima secara luas di antara kelompok sosial yang terlibat, masih ada banyak kontroversi yang mengitari subkultur ini. Salah satu kritik utama ialah bahwa BDSM melibatkan kekerasan dan penindasan, padahal pendorongnya menegaskan bahwa segala perbuatan dijalankan dengan persetujuan dan kesadaran penuh dari seluruh pihak yang terlibat.

Beberapa juga cemas bahwa praktik-praktik BDSM bisa memperkuat ketidaksetaraan gender dan menghasilkan kesalahpahaman perihal apa yang sebetulnya sehat dalam kekerabatan seksual. Namun, pensupport BDSM berargumen bahwa subkultur ini sesungguhnya menyokong komunikasi yang jujur ​​dan terbuka antara pasangan, serta pemberdayaan individu untuk mengeksplorasi dan menyuarakan kemauan mereka dengan aman.



BDSM adalah subkultur yang kompleks, dengan akar sejarah yang panjang dan perkembangan modern yang terus berlanjut. Walaupun masih menghadapi banyak kontroversi, BDSM telah berkembang menjadi komunitas yang terorganisir dengan bagus, dengan prinsip-prinsip seperti keselamatan, kesadaran, dan persetujuan yang menjadi tanda utama.

Penting untuk diingat bahwa praktik-praktik BDSM patut senantiasa dikerjakan dengan persetujuan bebas dan sukarela dari semua pihak yang terlibat. Dengan memahami konsep-konsep dasar dan nilai-poin yang mendasari subkultur ini, masyarakat dapat lebih terbuka kepada beragam format ekspresi seksual dan menyokong kebebasan individu untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri mereka dengan aman dan sehat.

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.


광주 광산구 상무대로 449 / TEL. 1688-9709 / FAX. 0502-310-7777 / k01082290800@nate.com
Copyright © gwangjuwaterski.org All rights reserved.